top of page

Macbook Pro 2019 - 15" i9 Review



Halo, setelah lama saya tidak menulis blog lagi dikarenakan waktu yang terbatas akhirnya sekarang saya sudah sempat, kali ini saya akan membahas tentang review Macbook Pro i9 yang saya beli sekitar 2-3 bulan yang lalu sekitar bulan juli 2019. jadi ini adalah review setelah beberapa bulan saya menggunakan macbook pro ini hampir tiap hari untuk kerja yang cukup berat. Berikut adalah spek yang saya beli :



Saya membeli macbook tsb dengan harga 41 juta'an di salah satu seller di mangga dua. Sebenarnya keinginan membeli macbook ini sudah agak lama, tetapi karena melihat review yang ada, dan banyak bermasalah terutama di bagian keyboardnya, jadi saya menunda hingga akhirnya keluar yang seri ini yang saya percaya sudah diperbaiki karena apple memasang material baru pada keyboardnya.


Agar review ini tidak bias, perlu diketahui, saya menggunakan komputer ini sebagian besar dengan program Adobe Lightroom, Photoshop, dan Final Cut Pro untuk keperluan editing foto dan video. Sebelumnya saya menggunakan imac tahun 2013 yang sudah cukup lambat terutama untuk memenuhi kebutuhan editing sekarang yang terkadang dalam 1 project ada 5000 lebih file foto RAW dan editing video 4K.


1. Mengapa memilih apple macbook?

Sebenarnya saya sudah mempertimbangkan untuk membeli laptop windows dikarenakan pilihan yang cukup banyak dan di range harga yang sama, saya bisa mendapatkan spek yang lebih tinggi. Tetapi setelah saya pertimbangkan lagi, karena saya sudah menggunakan macbook sejak tahun 2009 untuk kerja, jadi saya sudah merasa nyama ndi operating sistem tsb, ditambah lagi kopatibilitas dengan iphone dan ipad. Ditambah lagi program yang saya gunakan (khususnya final cut pro) hanya bisa digunakan di MacOs Operating sistem.Selain itu, meskipun ini bersifat personal, tetapi saya menyukai design dan build quality dari apple macbook.


2. Apa ada kekurangannya? Ya, tentunya karena saya berada di Indonesia, saya kesulitan untuk mengcustom macbook ini, tidak seperti negara2 singapore, US yang memiliki apple store sendiri, sehingga mudah untuk memesan secara custom. RAM yang ditawarkan adalah 16 GB, tetapi untuk kebutuhan editing saya yang mencapai ribuan file foto RAW, seringkali RAM 16GB tidak cukup sehingga akan melambat setelah beberapa ratus foto. Saya menyarankan 32GB minimal.



Dari segi Hardisk dan VGA dengan spek diatas sudah cukup untuk kebutuhan saya. untuk hardisk saya lebih sering menyimpan file dan project di SSD external. Sedangkan untuk VGA, jika kalian memang heavy usage, terutama dalam video editing 4K keatas, saran saya adalah mengupgrade VGA ke VEGA 16 atau 20 untuk performa yang jauh lebih tinggi dibanding 560x.



Terlepas dari permasalahan VGA diatas, sebenarnya masih bisa diakalin juga dengan membeli GPU external, karena macbook ini sudah menggunakan interface thunderbolt 3 yang memiliki bandwidth besar, sehingga mampu untuk menggunakan GPU external.


Hardisk internal yang terdapat di dalam macbook ini sudah menggunakan Nvme yang memiliki kecepatan baca dan tulis yang sangat tinggi. HDD ini tidak bisa di upgrade karena sudah tertanam di dalam mesin, sehingga jika ingin mengupgrade, harus memesan dari awal, meskipun harga yang diberikan apple sangat mahal sekali.



CPU dari macbook ini sangat capable sekali karena sudah menggunakan intel seri i9 9980H yang memiliki 18 thread, sehingga terbaca 18 core oleh komputer. dibanding seri sebelumnya yang tahun 2018, macbook tahun 2019 ini sudah tidak memiliki overheat issue sehingga tidak menurunkan performance. Tentunya ketika dalam kondisi yang cukup berat, kipas dari laptop ini akan cukup besar suaranya.



Hal lain yang membuat saya mantap untuk memilih macbook ini adalah warna layarnya yang akurat dan bagus, sudah memiliki P3 colour gamut yang biasa digunakan dalam standard cinema dan menurut pengalaman saya jika mengedit menggunakan kalibrasi dari layar mac, hasilnya tidak akan terlihat jauh di layar handphone manapun (berbeda dengan untuk cetak lho ya).


Berikut adalah hasil benchmark yang saya sudah lakukan menggunakan program lightroom, final cut pro, dan adobe media encoder. Sebagai perbandingan, saya menggunakan imac 2012 saya dengan spesifikasi sbb. Perlu diketahui juga benchmark yang saya lakukan ini sebagian besar menggunakan processor untuk memproses.


1. Adobe Lightroom

Dari data diatas, macbook pro 2019 ini hampir 3x lebih cepat dalam pembuatan preview 1:1 dan export 300 foto RAW. 2. Adobe Media Encoder


Saya mencoba mengconvert file video 4K proress 4:2:2 dengan durasi 52 detik, dan diatas adalah hasil convert dengan menggunakan adobe media encoder dengan Open CL, METAL, dan software engine. Macbook pro 2-3x lebih cepat dibandingkan imac 2012 saya.


3. Final Cut Pro

Pada data diatas, saya mecoba export file 4K yang sudah pre rendered di final cut dan transcode proxy file AVCHD 1080p video berdurasi 11 menit dan hasilnya macbook pro memiliki kecepatan 2.5x lebih cepat dibanding imac saya yang lama.



• KESIMPULAN


Saya sangat puas dengan performa laptop ini karena proses yang cepat, maka sangat menghemat waktu saya, sehingga lebih produktif. Meskipun untuk saat ini, spek diatas mungkin terlalu overkill untuk saya gunakan, tetapi saya sudah merencanakan untuk menggunakan komputer ini, setidaknya bisa 4 tahun kedepan atau lebih, sehingga saya membeli spek varian tertinggi.


Menurut saya Jika kalian seorang fotografer atau videografer yang menggunakan sistem operasi mac dan menggunakan komputer hampir tiap hari untuk melakukan pekerjaan yang menuntut processor atau VGA bekerja keras, tentunya macbook pro 2019 ukuran15 inch ini bisa menjadi pertimbangan. Jika kalian sudah memiliki komputer utama dirumah atau kantor, dan hanya membutuhkan komputer pendukung yang portable, macbook pro 13 inch, atau macbook air sudah cukup buat anda.


Jika tertarik versi videonya, bisa cek video disini :


Jika ada pertanyaan lebih lanjut, bisa kirimkan email ke : yedija.photo@gmail.com




39 views0 comments

Comentários


bottom of page